Tuesday, May 10, 2016

Fun Act Mural 2015 - Mural Kerjasama Indonesia Korea

Fakultas Seni Rupa IKJ bekerjasama dengan Asosiasi Masyarakat Korea di Indonesia membuat mural di pedestrian kawasan Cikini Jakarta Pusat. Kegiatan yang diberi nama 'Fun Act Mural 2015' ini diselenggarakan sebagai bentuk persahabatan antara Indonesia dengan Korea. Mural-mural ini dibuat oleh mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Tidak hanya  mahasiswa, dosen IKJ bersama seniman mural dari Korea juga warga di sekitar Cikini ikut terlibat pembuatan mural.

Terdapat 2 titik mural pada kegiatan ini. Pertama terletak di pedestrian trotoar Cikini Raya, dan kedua ditembok jalan Kalipasir belakang Institut Kesenian Jakarta. Jadi tidak hanya pedestrian yang dimural, hampir 40 tembok, baik tembok di kampus IKJ maupun tembok rumah penduduk juga akan dimural oleh sekitar 200-an pelukis mural. Penulis mendapat kepercayaan dari pihak Fakultas Seni Rupa IKJ sebagai ketua tim desain mural yang membuat desain mural yang akan diterapkan ditembok.

Mural ditrotoar pedestrian Cikini

Tim desain penulis mengurus titik mural yang kedua yang berada di sepanjang jalan Kalipasir belakang Institut Kesenian Jakarta. Mulai dari tembok kampus, sekolah, rumah, hingga ke tembok jalan. Konsep dari mural di daerah pedestrian adalah pemainan tradisional dan ornamen khas dari Indonesia dan Korea. Di daerah berlakang mural cenderung bebas tanpa terpaku dalam satu tema.

Proses pembuatan desain cukup melelahkan dan dikejar oleh waktu. Setelah berbagai tahap pemilihan desain melalui proses kurasi oleh para kurator dari Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, dilanjutkan dengan proses pembuatan mural di 2 titik oleh para mahasiswa, dosen IKJ bersama seniman mural selama dua hari. Mural kerjasama Indonesia - Korea ini diresmikan pada tanggal 14 Desember 2015 lalu.


Mural di salah satu tembok belakang IKJ

Mural-mural di pedestrian Cikini seolah juga memberi  pesan kepada publik, bahwa sudah saatnya trotoar dan daerah tempat tinggal (ruang publik) bisa diperindah dan menjadi lebih berseni, tidak lagi terlihat seperti daerah kumuh yang kusam sehingga bisa enak dilihat dan bisa lebih dinikmati pemandangannya.

Salah satu mural yang diambil dari ilustrasi TA penulis

Saturday, October 20, 2012

Monday, October 8, 2012

Warna pada Seni Rupa


Pembagian warna

a. Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.


b. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.


c. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.


d. Warna netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.



Warna panas dan dingin

Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.

Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sedang warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.



Hubungan antar warna

a. Kontras komplementer
Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.


b. Kontras split komplemen
Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.


c. Kontras triad komplementer
Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.


d. Warna analogus
Adalah warna yang berdekatan karena mempunyai unsur warna yang sama
Contohnya : 
1. Merah dan Jingga (orenge), karena jingga terbentuk dari warna merah dan kuning
2. Biru dan Ungu, karena ungu terbentuk dari warna biru dan merah


Monday, October 1, 2012

Mengenal Diafragma pada Kamera

Diafragma atau Aperture ini adalah hal yang menentukan bukaan terhadap lensa.

Aperture itu sendiri sangat berpengaruh terhadap ketajaman gambar pada Foreground, Background maupun objek itu sendiri. Atau bahasa fotografinya mempengaruhi Depth of Field / DOF / Ruang tajam pada foto yang dihasilkan. 

Diafragma dari yang bukaan terbesar sampai yang terkecil yang umum angkanya f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dan seterusnya.

Semakin besar bukaan diafragma semakin banyak cahaya yang masuk. DOF/ruang ketajaman semakin tipis.
Semakin kecil bukaan diafragma semakin sedikit cahaya yang masuk. DOF/ruang ketajaman semakin luas

Untuk lebih jelasnya seperti ini, coba perhatikan gambar dibawah ini.



F: 4.5


F: 11


F: 13


F: 3.5

F: 9

F: 22

Saturday, September 29, 2012

Diafragma, Speed, dan ISO

1.       Diafragma


Bukaan Diafragma Kecil

F : 13



Bukaan Diafragma Besar

F : 3.5


---


2.       Speed

Speed Tinggi

S : 1/500



Speed Rendah

S : 1/25


---


3.       ISO

ISO Rendah

ISO : 100



ISO Normal

ISO : 800



ISO Tinggi

ISO : 3200

Tuesday, September 18, 2012

Cahaya

            1.      Jalan Malam

 

Foto ini saya ambil di suatu jalan daerah Kelapa Gading ketika saya sedang dalam perjalanan menuju kerumah. Kondisi jalanan pada saat itu ramai lancar dan sebagian besar dilewati oleh mobil-mobil.

Saya mengambil foto ini dengan kamera DSLR milik teman saya dengan bukaan diafragma 13, speed ½ , dan ISO 800. Saya menggunakan speed yang lambat untuk mendapatkan kesan gerak pada mobil-mobil di jalan tersebut.


---

2.      Matahari di Sore Hari   


Foto ini saya ambil di depan Toko Buku Gramedia Matraman yang dimana terdapat banyak pedagang makanan dan minuman. Cuaca pada saat itu lumayan panas karena matahari yang bersinar dengan teriknya. Saya mengambil foto ini dengan kamera pocket.


---

3.      Pohon Hayat



Foto ini saya ambil di depan Gedung Teater Jakarta di TIM (Taman Ismail Marzuki) pada sore hari. Saya mengambil gambar ini dengan kamera DSLR milik teman saya dengan settingan speed 1/200, bukaan diafragma 3,5, dan ISO 200.



---

4.      Lampu Bathtub


Foto ini saya ambil ketika saya sedang mengunjungi sebuah acara ‘Desain ID’ di JCC Senayan. Pandangan saya telalihkan pada sebuah bathtub yang unik dengan lampu-lampu yang bersinar terang berbentuk menyerupai sebuah kepala manusia mengelilingi bathtub tersebut.

---

5.      Jalan Malam (2)


Foto ini sama seperti foto Jalan Malam sebelumnya. Tapi pada foto ini saya  atur dengan bukaan diafragma 4, speed 1/15 , dan ISO 800. Saya menggunakan speed yang agak cepat untuk mendapatkan objek mobil di jalan tersebut sehingga terlihat diam (walaupun masih agak blur).